Teknologi Bluetooth Digunakan Untuk Lacak Pasien Covid19

72 / 100 Skor SEO

Ilustrasi masker pendeteksi virus corona.

Jakarta – Lp2stm.or.id, Dalam situasi seperti ini banyak perusahaan teknologi telah memanfaatkan teknologi bluetooth untuk disematkan ke sistem pelacakan pasien positif virus corona Covid 19.

Diantaranya ada Google dan Apple, dua perusahaan raksasa teknologi AS ini,  mengklaim dengan metode ini mampu memberi solusi terbaik dalam melakukan pelacakan dan penelusuran pasien virus corona baru.

Google dan Apple menerbitkan API (Application Programming Interface), berupa perangkat lunak yang mengizinkan dua aplikasi terhubung satu sama lain.

Caranya, Pengguna diharuskan untuk mengaktifkan Bluetooth, dan pengelola akan mengumpulkan data dari perangkat Bluetooth lain yang dekat dengan pengguna. Apabila ada masyarakat yang terjangkit Covid 19, maka pengelola akan memberikan sinyal peringatan untuk mengkarantina diri selama 14 hari.

Lalu, bagaimana teknologi bluetooth itu bisa diaktifkan pada sebuah sistem?

Bluetooth dapat bekerja dengan menggunakan teknologi komunikasi nirkabel dengan jarak pendek untuk menghubungkan dua perangkat secara bersamaan.

Penerapan teknologi ini, dapat mentransfer data dari ponsel ke laptop sehingga akan menghubungkan ke speaker nirkabel untuk mendengarkan musik.

Dalam teknis, koneksi nirkabel antara dua perangkat bluetooth disebut juga tautan radio jarak pendek, frekuensi, dan ad hoc (jenis jaringan komputer berbasis wireless yang menghubungkan dua atau lebih perangkat).

Dengan sistem perangkat bluetooth yang dikelola menggunakan topologi RF atau yang lebih dikenal dengan ‘star topology’ atau topologi bintang.

Dan dengan penggunaan chip bluetooth yang memiliki standar minimum untuk menjangkau perangkat lain yaitu sekitar 10 meter. Begitu juga dengan kecepatan transfer data bluetooth yang sebenarnya tidak begitu tinggi.

Maksudnya, ketika proses transfer data dalam jumlah yang besar maka akan memakan waktu lama.

Editor: Zikrul Khalid