Siaran Pers Kemenristek/BRIN
Nomor : 237/SP/HM/BKKP/X/2019
Peran riset dan inovasi teknologi dalam bidang pertanian dan peternakan menjadi perhatian khusus Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Inovasi yang berdampak langsung dalam membantu peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat akan terus didukung dan dikembangkan.
Hal tersebut terangkum dalam kunjungan kerja Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brojonegoro di KabupatenSidenreng – Rappang (Sidrap) dan Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (31/10).
Dalam acara Uji Terap dan Serah Terima Traktor Tangan Berbahan Bakar Gas di Kabupaten Sidenreng- Rappang, Menteri Bambang mengapresiasi hasil inovasi konverter gas yang diaplikasikan dalam traktor tangan. “Penggunaan inovasi konverter gas dalam traktor tangan ini akan berdampak pada peningkatan efisiensi produksi pertanian, mengurangi emisi udara, serta mengurangi subsidi pemerintah untuk BBM yang semakin membengkak,” papar Bambang.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati menjelaskan bahwa dari sekitar dua puluh ribu penelitian per tahun yang dikelola, sebagian diantaranya telah didorong untuk mencapai tingkat kesiapterapan teknologi (TKT 6-7) yang selanjutnya siap di-hilirisasi menjadi produk inovasi. Beberapa diantara produk inovasi tersebut berkategori teknologi tepat guna (TTG) yang bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat dan diproduksi UMKM. Salah satunya adalah konverter kit karya inovator Abdul Hakim Pane. Produk ini sebelumnya telah diujiterapkan dan diaplikasikan pada kapal nelayan, alat transportasi darat, serta saat ini pada traktor tangan.
Dipilihnya Kabupaten Sidenreng – Rappang sebagai area uji terap traktor tangan berbahan bakar gas, tidak lepas dari fakta bahwa Kabupaten ini merupakan lumbung padi dan pangan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Bupati Sidenreng Rappang, Dollah Mando menuturkan bahwa wilayahnya menyumbang surplus beras sebanyak 200 ribu ton per tahun dari total 400 ribu ton beras yang dihasilkan. Jumlah tersebut berasal dari 49 ribu Ha lahan yang digarap. “Di samping beras, kami juga memproduksi dua juta telur per hari dan menjadi produsen telur terbesar se-Sulsel,” ujar Bupati.
Bupati Dollah berkeyakinan bahwa inovasi di bidang mekanisasi pertanian, akan membawa manfaat besar dalam pembangunan pertanian di Sulsel, khususnya di wilayahnya.
Tantangan ke depan dalam pemanfaatan inovasi konverter kit untuk traktor tangan adalah perlunya kebijakan distribusi bahan bakar gas untuk sektor pertanian, sehingga tidak bertabrakan dengan kebutuhan gas untuk rumah tangga. “Kami akan segera berkoordinasi dengan Kemementerian dan BUMN terkait untuk merumuskan kebijakan ini,” ujar Menteri Bambang.
Sementara itu, pada acara Temu Mitra Maiwa Breeding Center (MBC) dengan Menristek/Kepala BRIN yang diadakan di MBC Kabupaten Enrekang, Menteri Bambang kembali mengapresiasi model implementasi inovasi para peneliti untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para peternak.
MBC merupakan Program Pengembangan Industri Pembibitan Sapi Lokal Berbasis Iptek yang dikelola oleh Fakultas Peternakan Unhas, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Enrekang, dan PT. KAR dengan dukungan penuh Kemenristekdikti melalui Program inovasi Industri. Melalui sistem inti-plasma, MBC bergerak dari hulu sampai hilir dalam usaha peternakan. “Mulai dari penyediaan sperma bibit unggul dan pelayanan inseminasi buatan, penyediaan bibit untuk digemukkan oleh peternak, pengolahan pakan, hingga pengolahan daging, serta menjadi pusat pembelajaran (teaching industry),” tutur Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe.
Sementara itu, Bupati Enrekang Muslimin Bando menyambut baik daerahnya dipilih sebagai salah satu wilayah percontohan penerapan inovasi di bidang peternakan.
“Masyarakat Enrekang memiliki sejarah sebagai peternak. Kami berharap ke depannya program inti-plasma yang dijalankan MBC bisa menjangkau dua ribu kepala keluarga dengan 10 ribu ekor sapi, dari yang ada saat ini swbanyak seribu ekor untuk 200 KK,” harap Bupati Muslimin. Bupati juga telah menggagas pendirian sekolah vokasi peternakan yang akan terpadu dengan area MBC.
Dalam kunjungan kerjanya di dua lokasi di Sulawesi Selatan tersebut, Menristek/Kepala BRIN didampingi Dirjen Risbang, Dirjen Penguatan Inovasi, Direktur Pengembangan Teknologi Industri, Bupati dan jajaran Forkompimda Kabupaten Sidenreng – Rappang dan Kabupaten Enrekang, serta Wakil Rektor Bidang Riset Universitas Hasanuddin.
Masyarakat petani dan peternak, serta penyuluh yang hadir pada kedua acara terpisah, begitu antusias dan menaruh harapan besar agar hasil-hasil inovasi teknologi lebih membumi dan memberikan kontribusi nyata sekaligus menjadi solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari.
Menteri Bambang pun berjanji untuk terus mendukung agar penerapan hasil riset dan inovasi dapat berkembang dan menjangkau lebih banyak petani dan peternak. Sehingga mereka bisa memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, dan mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk impor.
“Saya berharap ke depan, dengan kontribusi iptek, kualitas daging lokal tidak lagi nomor dua, tapi sejajar bahkan lebih baik dari daging impor,” tegas Bambang.
Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik
Kemenristek/BRIN
Sumber : https://ristekdikti.go.id/kabar/menristek-kepala-brin-apresiasi-dan-dukung-inovasi-yang-berdampak-langsung-pada-masyarakat/