Penemuan Dalam Dunia Teknologi : Kamera, Tercanggih Pertama di Dunia

62 / 100 Skor SEO

video camera obscura dari abad ke-18 yang digunakan untuk memotret sebuah objek/rumah

LP2STM.OR.ID – Pada masa foto instan dengan menggunakan smartphone sudah menjamur seperti saat ini, pasti tidak pernah terpikir bahwa foto pertama di dunia itu di proses sampai delapan jam. Foto yang pertama di dunia diambil oleh Nicephore Niepce. Dia salah satu dari pelopor fotografi, di Perancis.

Foto tersebut diambil antara tahun 1826 hingga 1827 atau sekitar 190 tahun yang lalu. Foto yang diberi nama “Pemandangan dari Jendela di Le Gras” ini pernah hampir hilang beberapa waktu hingga dapat ditemukan kembali pada pada 1952 oleh sejarawan foto,Helmut Gernsheim.

Selama lima dekade kemudian akhirnya dapat menemukannya tersimpan dalam sebuah kotak tak bertanda, didalam gudang rumah seorang keturunan dari pemilik sebelumnya. Sesuai dengan namanya, foto itu memperlihatkan bagian bangunan dan lingkungan sekeliling yang tampak dari rumah milik Niepce, Le Gras.

Sebelum lahirnya kamera digital untuk melakukan pemotretan sebuah objek foto. Penggunaan camera obscura biasanya digunakan seniman untuk menggambar dengan panduan proyeksi cahaya dari obyek di depannya.

Dalam cara melakukan proses pemotretannya, tidak sesimpel yang dibayangkan. Bukan hanya cara fotonya, tapi lebih pada inti dari kamera tersebut. Niepce menggunakan pelat timah yang dilapis Bitumen of Judea, yaitu sejenis aspal yang timbul secara alami di alam.

Pelat tersebut dipasang di dalam camera obscura sebagi alat sederhana berupa kotak tertutup yang diberi  lubang kecil pada satu sisinya. Proses cahaya yang masuk dari lubang itu akan terkonfigurasi(secara terbalik) pada pelat timah. lalu proses untuk menjadi foto harus menunggu sampai delapan jam, dan bagian bitumen yang terkena cahaya akan mengeras, sementara sisa yang lain akan tetap lunak dan bisa dijatuhkan dengan penggunaan cairan lavender. Maka tercipta foto pertama di dunia.

Adapun metode penciptaan foto dengan camera obscura dan bitumen tersebut muncul setelah Niepce berkali-kali melakukan eksperimen secara trial and error. Dan dia menyebut penemuannya sebagai “heliography” atau teknik “menulis dengan cahaya”.

Sejak penemuannya berhasil, Niepce bekerja sama dengan pionir fotografi lainnya, seperti Louis Daguerre, untuk mengembangkan heliography. lalu setelah kematian Niepce pada 1833, Daguerre meneruskan penelitian tersebut hingga akhirnya melahirkankan teknik daguereotype yang sangat pupuler dikalangan fotografi di tahun 1839 hingga saat ini. (Red)

Check Also

Webinar LP2STM – Guru dan Dosen di Ajar Membuat Video dengan YouTube

60 / 100 Didukung oleh Rank Math SEO Skor SEO STMTV.OR.ID – BANDA ACEH, Kali …